Friday, November 02, 2007

Masalah seks mengganggu ekonomi

William Pesek menulis opini di Bloomberg soal kemungkinan masalah demografi di Asia yang akan menganggu kinerja ekonomi. Jumlah anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan. Dia mengutip kata-kata demographer Perancis, Christophe Guilmoto, tentang``masculinization", bahasa kasarnya The Penis Preference.

Dia mengambil contoh China ti tahun 2005, 120 anak laki-laki lahir setiap 100 anak perempuan. Amartya Sen menyebut fenomena di India sebagai "missing woman".

Satu bukti, kinerja ekonomi tak bisa lepas dari konteks budaya, kondisi sosial dan demografi.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home