Masalah seks mengganggu ekonomi
William Pesek menulis opini di Bloomberg soal kemungkinan masalah demografi di Asia yang akan menganggu kinerja ekonomi. Jumlah anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan. Dia mengutip kata-kata demographer Perancis, Christophe Guilmoto, tentang``masculinization", bahasa kasarnya The Penis Preference.
Dia mengambil contoh China ti tahun 2005, 120 anak laki-laki lahir setiap 100 anak perempuan. Amartya Sen menyebut fenomena di India sebagai "missing woman".
Satu bukti, kinerja ekonomi tak bisa lepas dari konteks budaya, kondisi sosial dan demografi.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home